Ini adalah Foto Suami dan ke 3 anakku ketika sedang berkunjung ke rumah mama di kampung. Fakhri (terakhir) diasuh oleh neneknya nampak masih bingung dengan kedatangan kami bahkan seakan tidak mengenali kami krn beberapa bulan tidak saling bertemu.
Yura anak pertama kami, sekarang sdh kelas 3. Disekolah dia dikenal bandel, tidak mau mengikuti pelajaran dan selalu ingin bermain dengan apapun yg ada disekitarnya. Tepatnya susah fokus, yaah gitu sampe gurunya nyerah tuh dan aku rutin mendapat suran cinta (surat panggilan)dari sekolah...Kita tinggalin dulu deh kakak Yura.
Yura anak pertama kami, sekarang sdh kelas 3. Disekolah dia dikenal bandel, tidak mau mengikuti pelajaran dan selalu ingin bermain dengan apapun yg ada disekitarnya. Tepatnya susah fokus, yaah gitu sampe gurunya nyerah tuh dan aku rutin mendapat suran cinta (surat panggilan)dari sekolah...Kita tinggalin dulu deh kakak Yura.
Kalau ngomong masalah anak sih ngak ada habisnya sekarang ke pokok intinya saja.
Anak adalah titipan dan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga kita wajib membesarkan dan mendidiknya.
Biasanya anak-anak yang masih kecil itu bandel sekali. Apa lagi anak jaman sekarang bandelnya minta ampun. Maklum saja kalau anak bandel, karena mereka masih belum tahu apa-apa. Kita pun pernah menjadi anak bandel ketika kita masih kecil dulu. Anak yang bandel itu sudah biasa, karena itu merupakan pembelajaran juga untuk mereka. Karena anak yang bandel pastinya lebih banyak mendapatkan hukuman sehingga mereka menjadi anak yang bisa mengerti apa kesalahan mereka dan tidak melakukannya lagi.
Biasanya anak-anak yang masih kecil itu bandel sekali. Apa lagi anak jaman sekarang bandelnya minta ampun. Maklum saja kalau anak bandel, karena mereka masih belum tahu apa-apa. Kita pun pernah menjadi anak bandel ketika kita masih kecil dulu. Anak yang bandel itu sudah biasa, karena itu merupakan pembelajaran juga untuk mereka. Karena anak yang bandel pastinya lebih banyak mendapatkan hukuman sehingga mereka menjadi anak yang bisa mengerti apa kesalahan mereka dan tidak melakukannya lagi.
Kita sebagai orang tua seharusnya bisa menempatkan diri, kapan waktunya kita harus lembut atau pun kapan waktunya kita harus tegas terhadap mereka. Mereka tentunya masih butuh sekali bimbingan dari kita. Kita tidak boleh langsung main hukum saja ketika buah hati kita melakukan kesalahan. Kita harus melihat terlebih dahulu seberapa besar kesalahan mereka untuk memberikan hukuman kepada mereka.
Hukuman untuk anak sebaiknya tidak membuat anak menjadi terpuruk. Karena mereka kan masih kecil jadi sebesar apapun kesalahan mereka kita sebagai orang tua harus meminimalkan dan menyederhanakan hukuman untuk mereka. Kita juga ikut bertanggung jawab dengan kesalahan yang mereka perbuat. Karena mungkin kurangnya didikan kita sehingga anak kita melakukan kesalahan.
Pilihan hukuman yang mendidik untuk anak dan ini sedang saya terapkan di rumah antara lain :
- Memberi mereka tugas membersihkan halaman
- Menyuruh mereka meminta maaf kepada orang yang bersangkutan, sebaiknya kita temani
- Menyuruh mereka untuk belajar atau mengerjakan PR
- Menyuruh mereka untuk membantu menyelesaikan pekerjaan kita yang mudah-mudah
- Memberi mereka tugas yang dapat mengasah kemampuan mereka
- Kalau pun kita harus memarahi mereka, usahakan jangan memarahi mereka didepan umum. Karena hal itu akan berdampak pada anak.
- Menyuruh mereka berjanji untuk tidak mengulangi hal tersebut.
- Jangan lupa untuk slalu memngingatkan mereka untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama
Alangkah baiknya jika kita dapat memberikan hukuman-hukuman yang lebih menddidik bagi buah hati kita, dari pada kita hanya memberi mereka hukuman yang malah akan membuat mereka lebih bandel. Hukuman bertujuan agar mereka tidak mengulangi kesalahan yang sama dan bertanggung jawab akan tindakan yang telah mereka lakukan. Terutama yang merugikan orang lain dan diri mereka sendiri.
fr:http://anak-cerdas.com/hukuman-alternatif-untuk-anak.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar